Ada 7 Penyakit yang banyak diderita oleh pengusaha kecil :
1. TULI ; Kurang dapat menerima informasi.
2. MUNTAH ; Mengeluarkan sesuatu dari mulut yang seharusnya diproses dalam perut.
3. MENCRET ; Penyakit yang diakibatkan kecerobohan dan kurang hati-hati.
4. KURAP ; Penyakit sederhana yang sering diabaikan
5. BATUK ; Batuk menahun merupakan penyakit yang sangat berbahaya
6. KUTIL ; Penyakit lain yang lama kelamaan akan mengecewakan orang lain
7. CAMPAK ; Penyakit terakhir yang paling berbahaya dan kebanyakan tidak dapat diobati
Tujuh penyakit diatas dapat digolongkan berdasarkan fungsi-fungsi manajemen dikategorikan sebagai berikut :
- MASALAH PEMASARAN : tuli, mencret, muntah
- MASALAH PRODUKSI : kurap dan batuk
- MASALAH ORGANISASI : kutil
- MASALAH KEUANGAN : campak
TULI (SATU PEMBELI)
Harga jual dikuasai oleh pembeli, pengusaha tidak berani menawar, takut ordernya batal, yang berati tidak dapat penghasilan lain karena tidak memiliki pembeli lain.
MENCRET (MENJUAL CEROBOH DAN TELEDOR)
Pengusaha sering kurang perhatian terhadap pembelinya, pelayan yang tidak baik, sering “Mengecewakan Pembeli” dapat menyebabkan pembeli lari ketempat lain.
Masalah yang dapat timbul adalah :
– Penjual sering menyinggung perasaan pembeli
– Penjual tidak memahami perasaan pembeli
– Pembeli tidak datang lagi kerena kecewa, sehingga lama-kelamaan pembeli habis tidak ada yang berkunjung
MUNTAH (MENJUAL MENTAH)
Pengusaha sebagai penjual tidak melakukan nilai tambah apa-apa, barang yang dijual persis seperti yang dibeli.
– Laba yang diperoleh tidak banyak, karena pengusaha tidak melakukan proses tambahan.
– Karena tidak diproses maka produknya bersifat umum dan biasa, sehingga mudah direbut pesaing.
– Harga tidak stabil cenderung merugikan pengusaha
KURAP (KURANG PEMASOK / SUPLIER)
Banyak perusahaan hanya memiliki satu pemasok, karena mereka menganggap pemasok tersebut sebagai langganan, mereka percaya penuh, sehingga tidak pernah menbandingkan dengan pemasok lain.
Masalah yang dihadapi oleh pengusaha ini adalah :
1. Harga beli dikuasai oleh pemasok.
2. Bila pasokan perhenti maka perusahaan dalam masalah karena tidak ada alternatif dari pemasok lain.
3. Akan muncul masalah komplek yang lainya
BATUK ( BARANG TUNGGAL DAN KETINGGALAN MODEL)
Sampai pengusaha itu akan bangkrut namun tetap mempertahankan produk yang dihasilkan walaupun sudah tidak sesuai lagi dengan selera pasar dan tidak melakukan diversifikasi produk usahanya.
Perusahaan yang hanya memiliki out put satu produk mudah disaingi oleh kompetitor lain, karena tidak memiliki produk potensisal yang lainnya
– Produk yang dihasilkan memiliki usia kejenuhan, apabila sudah tidak laku pengusaha tidak dapat menyesuaikan diri untuk beralih ke produk lain.
– Pengusah yang demikian biasanya tidak memiliku daya kreatif dan tidak mau diberi saran.
KUTIL ( KURANG TELITI )
Pengusaha enggan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan, lebih-lebih untuk meningkatkan kemampuan bawahannya, karena dianggap hanya akan menambah biaya operasional perusahaan.
Masalah yang timbul antara lain :
– Pengusaha tidak mau meningkatkan kemampuan untuk perkembangan usahanya.
– Pengusaha tidak mau meningkatkan kemapuan bawahannya, sehingga mutu / kualitas produksinya kurang sesuai dengan keinginan konsumennya
CAMPAK (CAMPURAN USAHA DAN KELUARGA)
Penyakit ini adalah penyakit yang paling parah dan paling banyak dijumpai oleh pengusaha kecil dan biasanya dibuat sendiri, sehingga :
– Pada aspek pasar, masalah dikendalikan oleh pembeli.
– Pada aspek produksi dikendalikan oleh pemasok.
– Aspek organisasi masalah ditentukan oleh karyawan.
Penyakit ini adalah penyakit yang paling parah dan paling banyak dijumpai oleh pengusaha kecil dan biasanya dibuat sendiri, sehingga pengusaha sering tidak dapat mengontrol diri sendiri, maka banyak masalah yang timbul misalnya seorang pengusaha berfoya-pofa ketika perusahaannya untung. Masalah yang dijumpai dalam hal ini adalah: sulit melakukan kontrol keuangan, karena pengusaha kecil memang tidak mau keadaan kas keuangan terkontrol.
– Pengeluaran keluarga sering dijumpai jauh lebih besar dari pengeluaran perusahaannya.
– Tidak memberi teladan yang baik kepada karyawan, karena karyawan dapat ikut-ikutan merusak perusahaan
ALTERNATIF PENGOBATAN
1. TULI (Satu Pembeli) obatnya “PERMEN” (Pengecer atau Multi Konsumen).
Pengusaha sebaiknya menjadi pengecer yang melayani partai kecil atau eceran, bukan grosir, yang hanya menjual partai besar. Menjadi grosir memungkinkan apabila pembelinya tetap banyak. Contohnya pada sentra sepatu Cibaduyut, sentra jeans di Cihampelas dan lain sebagainya
2. MUNTAH (Menjual Mentah) obatnya “PROMAH” (Proses dan Nilai Tambah).
Pengusaha harus memberi nilai tambah dengan alternatif cara dalam pemrosesan produksi
3. MENCRET (Menjual Ceroboh dan Teledor) obatnya “KEMENYAN” (Keterampilan Menjual dan Ramah).
Diperlukan peningkatan keterampilan menjual, terutama dalam mengatasi keberatan pelanggan secara bijaksana
4. KURAP (Kurang Pemasok) obatnya“SURBEK T” (Survey ke Banyak Pemasok dan Tempat lain)
Meskipun pembeli dalam jumlah sedikit, perlu kita barang ke berbagai pemasok agar dapat mengetahui perkembangan dan dapat membandingkanharga antar pemasok juga penting untuk membina hubungan. Memang tidak selalu satu pemasok itu buruk untuk usaha kita
5. BATUK (Barang Tunggal dan Ketinggalan Model) obatnya “DIATAB” (Diversifikasi Produk dan Tambah Barang).
Diversifikasi dijalankan dengan produk yang sejenis atau yang mendukung, jangan yang berbeda jenis, kemungkinan pengusaha mengalami kesulitan. Pada periode-periode tertentu perlu dilakukan perubahan mode sekaligus mengamati perkembangan selera pasar.
6. KUTIL (Kurang Teliti) obatnya “KURMA” (Kursus dan Magang).
Mengikuti baik pelatihan keterampilan teknis maupun manajerial dan juga perlu mengikuti program pemagangan. Pengusaha juga harus bersedia mengirimkan bawahannya mungkin sampai berbulan-bulan untuk magang tanpa menghasilkan apa-apa
7. CAMPAK (Campuran Usaha dan Keluarga) obatnya “ORALIT” (Moral dan Itikad)
Obat utama dari penyakit ini adalah moral, etika dan niat yang baik tidak hanya dipahami tetapi diterapkan. Tanpa hal ini, banyak perusahaan tidak berkembang bahkan mengalami banyak masalah. Tanpa disadari moral yang baik, pelatihan keuangan, harga pokok produksi, pembukuan sederhana, tidak ada manfaatnya sama sekali. Pengontrolan hanya bisa dilakukan dengan moral yang baik dan kuat. Jika pemilik sudah tertutup dan tidak dapat mengontrol dirinya, maka perusahaan akan terus menerus dalam kesulitan. (ARN)
1. TULI ; Kurang dapat menerima informasi.
2. MUNTAH ; Mengeluarkan sesuatu dari mulut yang seharusnya diproses dalam perut.
3. MENCRET ; Penyakit yang diakibatkan kecerobohan dan kurang hati-hati.
4. KURAP ; Penyakit sederhana yang sering diabaikan
5. BATUK ; Batuk menahun merupakan penyakit yang sangat berbahaya
6. KUTIL ; Penyakit lain yang lama kelamaan akan mengecewakan orang lain
7. CAMPAK ; Penyakit terakhir yang paling berbahaya dan kebanyakan tidak dapat diobati
Tujuh penyakit diatas dapat digolongkan berdasarkan fungsi-fungsi manajemen dikategorikan sebagai berikut :
- MASALAH PEMASARAN : tuli, mencret, muntah
- MASALAH PRODUKSI : kurap dan batuk
- MASALAH ORGANISASI : kutil
- MASALAH KEUANGAN : campak
TULI (SATU PEMBELI)
Harga jual dikuasai oleh pembeli, pengusaha tidak berani menawar, takut ordernya batal, yang berati tidak dapat penghasilan lain karena tidak memiliki pembeli lain.
MENCRET (MENJUAL CEROBOH DAN TELEDOR)
Pengusaha sering kurang perhatian terhadap pembelinya, pelayan yang tidak baik, sering “Mengecewakan Pembeli” dapat menyebabkan pembeli lari ketempat lain.
Masalah yang dapat timbul adalah :
– Penjual sering menyinggung perasaan pembeli
– Penjual tidak memahami perasaan pembeli
– Pembeli tidak datang lagi kerena kecewa, sehingga lama-kelamaan pembeli habis tidak ada yang berkunjung
MUNTAH (MENJUAL MENTAH)
Pengusaha sebagai penjual tidak melakukan nilai tambah apa-apa, barang yang dijual persis seperti yang dibeli.
– Laba yang diperoleh tidak banyak, karena pengusaha tidak melakukan proses tambahan.
– Karena tidak diproses maka produknya bersifat umum dan biasa, sehingga mudah direbut pesaing.
– Harga tidak stabil cenderung merugikan pengusaha
KURAP (KURANG PEMASOK / SUPLIER)
Banyak perusahaan hanya memiliki satu pemasok, karena mereka menganggap pemasok tersebut sebagai langganan, mereka percaya penuh, sehingga tidak pernah menbandingkan dengan pemasok lain.
Masalah yang dihadapi oleh pengusaha ini adalah :
1. Harga beli dikuasai oleh pemasok.
2. Bila pasokan perhenti maka perusahaan dalam masalah karena tidak ada alternatif dari pemasok lain.
3. Akan muncul masalah komplek yang lainya
BATUK ( BARANG TUNGGAL DAN KETINGGALAN MODEL)
Sampai pengusaha itu akan bangkrut namun tetap mempertahankan produk yang dihasilkan walaupun sudah tidak sesuai lagi dengan selera pasar dan tidak melakukan diversifikasi produk usahanya.
Perusahaan yang hanya memiliki out put satu produk mudah disaingi oleh kompetitor lain, karena tidak memiliki produk potensisal yang lainnya
– Produk yang dihasilkan memiliki usia kejenuhan, apabila sudah tidak laku pengusaha tidak dapat menyesuaikan diri untuk beralih ke produk lain.
– Pengusah yang demikian biasanya tidak memiliku daya kreatif dan tidak mau diberi saran.
KUTIL ( KURANG TELITI )
Pengusaha enggan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan, lebih-lebih untuk meningkatkan kemampuan bawahannya, karena dianggap hanya akan menambah biaya operasional perusahaan.
Masalah yang timbul antara lain :
– Pengusaha tidak mau meningkatkan kemampuan untuk perkembangan usahanya.
– Pengusaha tidak mau meningkatkan kemapuan bawahannya, sehingga mutu / kualitas produksinya kurang sesuai dengan keinginan konsumennya
CAMPAK (CAMPURAN USAHA DAN KELUARGA)
Penyakit ini adalah penyakit yang paling parah dan paling banyak dijumpai oleh pengusaha kecil dan biasanya dibuat sendiri, sehingga :
– Pada aspek pasar, masalah dikendalikan oleh pembeli.
– Pada aspek produksi dikendalikan oleh pemasok.
– Aspek organisasi masalah ditentukan oleh karyawan.
Penyakit ini adalah penyakit yang paling parah dan paling banyak dijumpai oleh pengusaha kecil dan biasanya dibuat sendiri, sehingga pengusaha sering tidak dapat mengontrol diri sendiri, maka banyak masalah yang timbul misalnya seorang pengusaha berfoya-pofa ketika perusahaannya untung. Masalah yang dijumpai dalam hal ini adalah: sulit melakukan kontrol keuangan, karena pengusaha kecil memang tidak mau keadaan kas keuangan terkontrol.
– Pengeluaran keluarga sering dijumpai jauh lebih besar dari pengeluaran perusahaannya.
– Tidak memberi teladan yang baik kepada karyawan, karena karyawan dapat ikut-ikutan merusak perusahaan
ALTERNATIF PENGOBATAN
1. TULI (Satu Pembeli) obatnya “PERMEN” (Pengecer atau Multi Konsumen).
Pengusaha sebaiknya menjadi pengecer yang melayani partai kecil atau eceran, bukan grosir, yang hanya menjual partai besar. Menjadi grosir memungkinkan apabila pembelinya tetap banyak. Contohnya pada sentra sepatu Cibaduyut, sentra jeans di Cihampelas dan lain sebagainya
2. MUNTAH (Menjual Mentah) obatnya “PROMAH” (Proses dan Nilai Tambah).
Pengusaha harus memberi nilai tambah dengan alternatif cara dalam pemrosesan produksi
3. MENCRET (Menjual Ceroboh dan Teledor) obatnya “KEMENYAN” (Keterampilan Menjual dan Ramah).
Diperlukan peningkatan keterampilan menjual, terutama dalam mengatasi keberatan pelanggan secara bijaksana
4. KURAP (Kurang Pemasok) obatnya“SURBEK T” (Survey ke Banyak Pemasok dan Tempat lain)
Meskipun pembeli dalam jumlah sedikit, perlu kita barang ke berbagai pemasok agar dapat mengetahui perkembangan dan dapat membandingkanharga antar pemasok juga penting untuk membina hubungan. Memang tidak selalu satu pemasok itu buruk untuk usaha kita
5. BATUK (Barang Tunggal dan Ketinggalan Model) obatnya “DIATAB” (Diversifikasi Produk dan Tambah Barang).
Diversifikasi dijalankan dengan produk yang sejenis atau yang mendukung, jangan yang berbeda jenis, kemungkinan pengusaha mengalami kesulitan. Pada periode-periode tertentu perlu dilakukan perubahan mode sekaligus mengamati perkembangan selera pasar.
6. KUTIL (Kurang Teliti) obatnya “KURMA” (Kursus dan Magang).
Mengikuti baik pelatihan keterampilan teknis maupun manajerial dan juga perlu mengikuti program pemagangan. Pengusaha juga harus bersedia mengirimkan bawahannya mungkin sampai berbulan-bulan untuk magang tanpa menghasilkan apa-apa
7. CAMPAK (Campuran Usaha dan Keluarga) obatnya “ORALIT” (Moral dan Itikad)
Obat utama dari penyakit ini adalah moral, etika dan niat yang baik tidak hanya dipahami tetapi diterapkan. Tanpa hal ini, banyak perusahaan tidak berkembang bahkan mengalami banyak masalah. Tanpa disadari moral yang baik, pelatihan keuangan, harga pokok produksi, pembukuan sederhana, tidak ada manfaatnya sama sekali. Pengontrolan hanya bisa dilakukan dengan moral yang baik dan kuat. Jika pemilik sudah tertutup dan tidak dapat mengontrol dirinya, maka perusahaan akan terus menerus dalam kesulitan. (ARN)