Konsultasi Bisnis/Usaha Gratis Dengan Para Konsultan


Selamat Datang di Webblog Konsultan Ide & Pengembangan Usaha. Melalui webblog ini anda:

- dapat melakukan KONSULTASI BISNIS GRATIS secara online dengan para konsultan kami
- mendapatkan referensi/tips/trik wirausaha
- menghubungi kami untuk bekerjasama dengan anda
- serta anda dapat melakukan promosi usaha anda sebagai bentuk peluang usaha


Selama ini, selalu terdapat mitos tentang kewirausahaan -- istilah kerennya, entrepreneurship. Ada pandangan, kewirausahaan tak lepas dari aktivitas pengusaha yang bersifat individualistis, seolah-olah menjadi pahlawan usaha dan ajang menunjukkan keberanian -- seperti kata akarnya, wirausaha = berani berusaha. Padahal, kewirausahaan merupakan aktivitas yang sangat kolaboratif.

Penelitian terhadap perusahaan segala ukuran di beberapa negara, maju dan berkembang, mengungkap bahwa mitos pahlawan usaha tidaklah benar dan terlihat bahwa kewirausahaan merupakan jiwa yang harus ada pada setiap individu untuk menghasilkan kinerja yang tinggi untuk organisasi, bukan untuk diri sendiri.


Lantas, apa yang sebenarnya merupakan ciri khas jiwa kewirausahaan? Kapan pun dan dalam kondisi apa pun terdapat 6 karakteristik pokok secara umum ciri khas jiwa kewirausahaan, yaitu :
  1. Kreatif dan inovatif. Ini merupakan jantung kewirausahaan yang memotori cara berpikir dan kerja mereka. Wirausaha sejati dapat mengidentifikasi kesempatan, besar atau kecil, yang mungkin tidak pernah dilirik orang lain.
  2. Mampu mengaplikasikan kreativitasnya. Mereka dapat mencari sumber daya untuk secara efektif menjalankan tujuan organisasi.
  3. Memiliki semangat berkarya. Mereka yakin dapat mengubah dan menghasilkan sesuatu yang berbeda, sekaligus memiliki kemauan dan penjiwaan untuk berhasil.
  4. Fokus untuk menghasilkan nilai. Mereka ingin melakukan sesuatu dengan lebih baik, lebih cepat dan lebih murah.
  5. Bersedia mengambil risiko. Mereka kadang harus melawan aturan main, melangkah dari garis-garis batas kewajaran, dan tidak puas dengan status quo.
  6. Berbeda dari persepsi atau stereotip wirausaha sebagai figur pemberani dan hanya bekerja sendiri, mereka sangat kolaboratif. Mereka memiliki jaringan kerja di dalam dan di luar organisasi, dengan sungguh-sungguh menghubungkan perusahaan mereka ke sumber inspirasi, keahlian, inovasi dan kreativitas lainnya.
Melihat seluruh karakteristik tersebut, bisa disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan sebenarnya relevan terhadap semua jenis dan ukuran organisasi, sektor dan lokasi, serta tidak terbatas pada pemilik atau pendiri. Bahkan, untuk perusahaan multinasional ataupun pengelolaan warung Tegal. Dan bagi organisasi bisnis, persoalannya adalah bagaimana membangkitkan motivasi dan menghimpun energi seluruh awak organisasinya. Anggota organisasi atau perusahaan bukanlah karyawan yang hanya menunggu perintah, melainkan yang memerlukan tantangan yang dapat berdampak pada kinerja organisasi.

Dari hasil penelitian untuk Indonesia, karakter pemimpin individualistis sedikit dipilih para responden. Kreatif, berani mengambil risiko, memiliki motivasi tinggi, mampu melihat kesempatan dan memiliki visi, jauh berada di atas individualistis. Untuk mendorong karyawan agar berjiwa wirausaha, responden setuju bahwa para pemimpin sebaiknya mengomunikasikan pentingnya nilai-nilai kewirausahaan, mau berbagi keahlian dan pengetahuan tentang bisnis, serta menunjukkan semangat kewirausahaan tersebut kepada mereka.

Berangkat dari hal itu, maka diperlukan gaya kepemimpinan yang dapat menghasilkan lingkungan kewirausahaan sejati. Masih banyak eksekutif yang ragu memberikan kebebasan kepada karyawannya untuk bertindak atau memutuskan. Padahal, mereka juga kerap mengeluh, karyawannya kurang memiliki semangat kewirausahaan. Nah, tampaknya mereka, para eksekutif itu lupa bahwa untuk memiliki jiwa kewirausahaan, diperlukan kelonggaran dalam bergerak, berpikir dan berkreativitas. Kunci fokusnya adalah pada kolaborasi dan kerja kelompok yang efektif, ketimbang selalu memberikan promosi kepada para pemberani yang selalu ingin menonjolkan diri dalam organisasi.

Akhir kata, budaya dan sikap organisasi juga menjadi kunci keberhasilan kewirausahaan. Para pemimpin perlu memahami perbedaan-perbedaan iklim usaha di seluruh dunia, dan bagaimana dapat memengaruhi perilaku di dalam dan di luar usaha mereka. Di Indonesia, banyak yang percaya bahwa budaya kewirausahaan harus tumbuh dari dalam organisasi sendiri, dan tidak hanya mengandalkan citra dari ikon publik, yaitu wirausaha perseorangan. Tentu, dengan bantuan media massa, para kerabat usaha dan dukungan pemerintah, jiwa kewirausahaan merupakan budaya nasional, dan tidak hanya bersumber pada masing-masing organisasi. (HAS)


Aktifitas Saat Ini