Kekuatan pribadi berkaitan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.
Langkah pertama adalah bagiamana mempengaruhi orang lain langsung pada pandangan pertama. Pertama-tama yang dapat Anda lakukan adalah memperlihatkan perhatian yang tulus kepada orang-orang dan lingkungan di sekitar Anda. Perhatian yang Anda berikan dapat menjadi daya dorong bagi timbulnya suatu kekuatan untuk selalu bersikap positif dan tampil dengan kesan yang menyenangkan.
Berikutnya adalah bagaiamana caranya untuk mengarahkan orang lain agar betul-betul memperhatikan Anda, sehingga mereka mempunyai keinginan untuk mengenal dan mengetahui diri Anda lebih jauh. Kekuatan ini dapat dibangkitkan dengan cara menghilangkan kesan bahwa Anda berada di bawah orang lain. Anda tidak boleh menonjolkan bahwa Anda berada di bawah orang lain, walaupun secara struktural barangkali Anda memang berada di bawah orang-orang tertentu. Upaya ini dapat ditempuh dengan mempergunakan teknik penyamarataan (leveler technique). Teknik ini mengajarkan agar Anda meminimalkan "kepatuhan". Pada dasarnya kepatuhan tidak dapat hilang sama sekali, dan kenyataannya Anda memang perlu memiliki kepatuhan terhadap beberapa orang pada posisi-posisi tertentu. Namun apabila Anda selalu siap dengan berbagai usulan dan inisiatif membuat Anda dapat meminimalkan kepatuhan. Di sini Anda harus memperlihatkan kemampuan untuk mengajukan pemikiran sendiri, sehingga membuat Anda mampu menempatkan diri sejajar dengan orang lain.
Kekuatan ketiga adalah kekuatan pribadi untuk membuat orang lain ingin melakukan sesuatu untuk kita. Untuk dapat memiliki kekuatan ini pertama-tama Anda harus menaruh kepercayaan kepada orang lain, dan memperlihatkan secara nyata bahwa kita yakin mereka mampu melakukan sesuatu yang Anda inginkan. Untuk mencapai kekuatan ini Anda memerlukan teknik melihat dan menjadi. Di dalam teknik ini yang dimaksud dengan 'melihat' adalah melihat kekuatan diri sendiri yang hasilnya dapat digunakan untuk menjadikan diri sebagaimana yang Anda inginkan. Cara untuk 'menjadi' adalah katakan pada diri Anda sendiri, "Saya akan membangkitkan kekuatan diri saya sendiri". Perkataan positif yang demikian secara sadar maupun tidak sadar dapat mempengaruhi kondisi internal Anda, yang daya dorong untuk mendapatkan kekuatan pribadi yang lebih berkualitas.
Cara lain adalah memvisualisasikan di dalam pikiran Anda menyangkut kepribadian yang ingin Anda bentuk. Anda dapat mengindentifikasikan atribut serta kualitas kepribadian apa saja yang Anda butuhkan. Setelah itu Anda perlu mengevaluasi diri sendiri masa sekarang dan melengkapi diri dengan atribut dan kualitas kepribadian yang belum anda miliki. Ingatlah quit being whatever you are, quit seeing what you are, but see and be only what you are going to be! Dengan melihat keseluruhan diri sendiri kita dituntun untuk menjadi orang-orang yang melihat dunia orang lain dengan sudut pandang yang "berbeda", sehingga kita mampu tampil secara istimewa dan dipandang secara khusus pula oleh orang lain.
Hal lain yang perlu Anda terapkan adalah bertindak berdasarkan prinsip toleransi dan pengabaian. Prinsip ini merupakan pendukung yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain secara baik dan benar. Anda perlu memiliki pola pikir dengan mengusahakan membina hubungan kerjasama mutualisma yang saling menyenangkan, yaitu dengan mengutamakan hal-hal yang dapat menarik minat bersama, tidak melupakan kepentingan sendiri, tidak berbicara dan bertingkah laku secara otoritatif, tidak terlalu banyak berbicara, serta berusaha menjadi pendengar yang baik. Perlu diingat bahwa hubungan baik tidak dapat tercapai melalui toleransi berlebihan. Sebaliknya, apabila Anda bertemu dengan orang-orang yang menganggu ketenteraman Anda, maka Anda perlu mempergunakan prinsip pengabaian. Anda tidak perlu membiarkan kekasaran atau ketidaksopanan orang-orang tersebut menjengkelkan Anda. Jangan pula membiarkan mereka menarik Anda dalam suatu adu argumentasi yang tidak pada tempatnya. Berusahalah agar tidak melihat atau mendengar hal-hal yang tidak Anda sukai yang mereka perlihatkan di depan Anda.aDengan kekuatan yang ada Anda dapat selalu memperhatikan dan diperhatikan lingkungan sekitar Anda beserta orang-orang yang ada di dalamnya. Dalam artian, Anda mampu untuk mendengarkan orang-orang lain dan peduli terhadap keberadaan mereka. Semua itu dapat dicapai lebih jauh dengan menerapkan teknik tune them in.
Kepedulian Anda terhadap orang banyak dapat mendatangkan keuntungan, yaitu bahwa Anda dan orang lain mempunyai keterikatan rasional dan keterikatan emosional, yang tidak hanya berkaitan dengan hal-hal yang terjadi di dalam lingkungan kerja. Dari sini Anda dapat membuat orang lain mau melakukan sesuatu untuk Anda dan selalu mengikuti Anda. (AW)
Langkah pertama adalah bagiamana mempengaruhi orang lain langsung pada pandangan pertama. Pertama-tama yang dapat Anda lakukan adalah memperlihatkan perhatian yang tulus kepada orang-orang dan lingkungan di sekitar Anda. Perhatian yang Anda berikan dapat menjadi daya dorong bagi timbulnya suatu kekuatan untuk selalu bersikap positif dan tampil dengan kesan yang menyenangkan.
Berikutnya adalah bagaiamana caranya untuk mengarahkan orang lain agar betul-betul memperhatikan Anda, sehingga mereka mempunyai keinginan untuk mengenal dan mengetahui diri Anda lebih jauh. Kekuatan ini dapat dibangkitkan dengan cara menghilangkan kesan bahwa Anda berada di bawah orang lain. Anda tidak boleh menonjolkan bahwa Anda berada di bawah orang lain, walaupun secara struktural barangkali Anda memang berada di bawah orang-orang tertentu. Upaya ini dapat ditempuh dengan mempergunakan teknik penyamarataan (leveler technique). Teknik ini mengajarkan agar Anda meminimalkan "kepatuhan". Pada dasarnya kepatuhan tidak dapat hilang sama sekali, dan kenyataannya Anda memang perlu memiliki kepatuhan terhadap beberapa orang pada posisi-posisi tertentu. Namun apabila Anda selalu siap dengan berbagai usulan dan inisiatif membuat Anda dapat meminimalkan kepatuhan. Di sini Anda harus memperlihatkan kemampuan untuk mengajukan pemikiran sendiri, sehingga membuat Anda mampu menempatkan diri sejajar dengan orang lain.
Kekuatan ketiga adalah kekuatan pribadi untuk membuat orang lain ingin melakukan sesuatu untuk kita. Untuk dapat memiliki kekuatan ini pertama-tama Anda harus menaruh kepercayaan kepada orang lain, dan memperlihatkan secara nyata bahwa kita yakin mereka mampu melakukan sesuatu yang Anda inginkan. Untuk mencapai kekuatan ini Anda memerlukan teknik melihat dan menjadi. Di dalam teknik ini yang dimaksud dengan 'melihat' adalah melihat kekuatan diri sendiri yang hasilnya dapat digunakan untuk menjadikan diri sebagaimana yang Anda inginkan. Cara untuk 'menjadi' adalah katakan pada diri Anda sendiri, "Saya akan membangkitkan kekuatan diri saya sendiri". Perkataan positif yang demikian secara sadar maupun tidak sadar dapat mempengaruhi kondisi internal Anda, yang daya dorong untuk mendapatkan kekuatan pribadi yang lebih berkualitas.
Cara lain adalah memvisualisasikan di dalam pikiran Anda menyangkut kepribadian yang ingin Anda bentuk. Anda dapat mengindentifikasikan atribut serta kualitas kepribadian apa saja yang Anda butuhkan. Setelah itu Anda perlu mengevaluasi diri sendiri masa sekarang dan melengkapi diri dengan atribut dan kualitas kepribadian yang belum anda miliki. Ingatlah quit being whatever you are, quit seeing what you are, but see and be only what you are going to be! Dengan melihat keseluruhan diri sendiri kita dituntun untuk menjadi orang-orang yang melihat dunia orang lain dengan sudut pandang yang "berbeda", sehingga kita mampu tampil secara istimewa dan dipandang secara khusus pula oleh orang lain.
Hal lain yang perlu Anda terapkan adalah bertindak berdasarkan prinsip toleransi dan pengabaian. Prinsip ini merupakan pendukung yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain secara baik dan benar. Anda perlu memiliki pola pikir dengan mengusahakan membina hubungan kerjasama mutualisma yang saling menyenangkan, yaitu dengan mengutamakan hal-hal yang dapat menarik minat bersama, tidak melupakan kepentingan sendiri, tidak berbicara dan bertingkah laku secara otoritatif, tidak terlalu banyak berbicara, serta berusaha menjadi pendengar yang baik. Perlu diingat bahwa hubungan baik tidak dapat tercapai melalui toleransi berlebihan. Sebaliknya, apabila Anda bertemu dengan orang-orang yang menganggu ketenteraman Anda, maka Anda perlu mempergunakan prinsip pengabaian. Anda tidak perlu membiarkan kekasaran atau ketidaksopanan orang-orang tersebut menjengkelkan Anda. Jangan pula membiarkan mereka menarik Anda dalam suatu adu argumentasi yang tidak pada tempatnya. Berusahalah agar tidak melihat atau mendengar hal-hal yang tidak Anda sukai yang mereka perlihatkan di depan Anda.aDengan kekuatan yang ada Anda dapat selalu memperhatikan dan diperhatikan lingkungan sekitar Anda beserta orang-orang yang ada di dalamnya. Dalam artian, Anda mampu untuk mendengarkan orang-orang lain dan peduli terhadap keberadaan mereka. Semua itu dapat dicapai lebih jauh dengan menerapkan teknik tune them in.
Kepedulian Anda terhadap orang banyak dapat mendatangkan keuntungan, yaitu bahwa Anda dan orang lain mempunyai keterikatan rasional dan keterikatan emosional, yang tidak hanya berkaitan dengan hal-hal yang terjadi di dalam lingkungan kerja. Dari sini Anda dapat membuat orang lain mau melakukan sesuatu untuk Anda dan selalu mengikuti Anda. (AW)