1. PEMAHAMAN YANG KELIRU MENGENAI SUATU MASUKAN ATAU INFORMASI
a. Pemahaman antara BERDAGANG dan BERBISNIS
BERDAGANG = lebih menitikberatkan kepada hasil langsung yang dapat dirasakan
BERBISNIS = lebih menitikberatkan kepada hasil jangka panjang yang lebih besar
b. Bacaan atau Informasi tentang Kewirausahaan yang bombastis
a. Pemahaman antara BERDAGANG dan BERBISNIS
BERDAGANG = lebih menitikberatkan kepada hasil langsung yang dapat dirasakan
BERBISNIS = lebih menitikberatkan kepada hasil jangka panjang yang lebih besar
b. Bacaan atau Informasi tentang Kewirausahaan yang bombastis
- Buku-buku mengenai entrepreneur ; Buku-buku mengenai entrepreneur seharusnya hanya dijadikan suatu pengetahuan, namun malah dijadikan referensi dalam tindakan.
- Meyakini suatu informasi yang belum teruji ; Informasi yang bombastis (misal : dalam iklan di koran), belum tentu hasilnya manis seperti yang ditawarkan, namun malah dijadikan referensi dalam menanam modal
c. Bisnis bukan suatu Kepastian
- Bisnis Lebih kepada Proses Menjalankan Rencana dan Pencapaian Misi ; Bisnis direncanakan, untuk menuju sasaran tertentu, dalam jangka waktu tertentu. Bisnis tidak terjadi karena kejadian tertentu dan hanya untuk tempo singkat (contoh : bisnis dadakan yang timbul karena bencana alam, bukan disebut bisnis tapi berdagang)
- Anggapan yang sesat bahwa orang berbisnis pasti kaya raya dan sukses ; Keberhasilan suatu bisnis memerlukan perencanaan yang matang, pelaksanaan rencana yang membutuhkan waktu dan kesanggupan bertahan dari serbuan rival bisnis dalam jangka panjang. Bisnis belum tentu sukses dan mendatangkan uang.
d. Cara Berpikir
- Berpikir sesuatu yang umum terjadi ; Pedagang berpikir mengenai sesuatu yang umum terjadi, sedangkan pebisnis memikirkan sesuatu yang tidak umum terjadi, produk yang dihasilkan memiliki daya pembeda yang disukai masyarakat
- Berpikir tentang kegagalan terlebih dahulu ; Orang awam berpikir mengenai kegagalan terlebih dahulu, pebisnis memikirkan keberhasilannya terlebih dahulu. Prinsipnya, kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
2. KEKELIRUAN DALAM MELAKUKAN EKSEKUSI USAHA
a. Kerjasama
- Kesepakatan Berdasar Kepercayaan ; Berbisnis dengan teman meniadakan formalitas. Kesepakatan dilakukan berdasarkan kepercayaan, ketika terjadi penyimpangan kita kesulitan untuk mengambil tindakan
- The wrong man in the right place ; Teman sendiri diangkat untuk menduduki posisi kunci dengan harapan dapat bekerja sesuai yang kita kehendaki. Ternyata yang terjadi justru sebaliknya. Ia menjadi pembangkang, bekerja semau gue dan sulit dikontrol sehingga memperburuk kinerja manajemen perusahaan.
b. Investasi
- Tergiur dengan hasil yang besar tanpa cross check terlebih dahulu ; Banyak orang menawarkan usaha dengan hasil menggiurkan. Orang awam cenderung melihat hasilnya yang melimpah dalam waku singkat, tetapi lupa bahwa bisnis adalah proses tumbuh kembang usaha yang membutuhkan waktu untuk menghasilkan
- Inginnya instan, tidak mau menjalankan proses ; Kesalahan terbesar pebisnis adalah ingin mendapatkan hasil besar dalam waktu singkat dan tidak mau bekerja keras
c. Multi Level Marketing
- Ikut MLM karena iming-iming suatu hasil yang fantastis ; MLM menawarkan pasive income yang sangat besar. Apakah down-line merupakan pasive income? Pasive income didapatkan dari aset, yakni barang-barang yang nilai ekonominya tinggi dan mampu memberikan keuntungan ekonomis untuk pemiliknya dalam jangka panjang.
- Logika pendapatan yang tidak jelas ; MLM menawarkan sistem berjenjang, semakin banyak down-line, semakin banyak pula pendapatan up-line. Darimana downline yang jumlahnya makin membengkak itu memperoleh penghasilan?
d. Waralaba/Franchise
- Tertarik karena publikasi media ; Banyak lisensi ditawarkan. Sudahkah diperhitungkan segala aspeknya (produksi, SDM, keuangan, pemasaran)? Ataukah kita hanya memperhitungkan keuntungan karena merk terkenal?
- Percaya karena angka-angka, bukan realita ; Angka-angka hanyalah asumsi yang belum terbukti. Angka ditulis diatas kertas, tetapi bisnis bukan angka diatas kertas. Bisnis adalah realita. Kita masih sering terbuai dengan angka-angka yang fantastis tetapi tidak melihat realita di lapangan.